Nama : Muna Alfadlilah
NIM : 150511100017
Asal Muasal “ Desa Pocong “
Kec.Tragah Kab.Bangkalan
A. PENDAHULUAN
Madura
adalah nama pulau yang
terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2
(lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Madura merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak ragam
kebudayaan. Pada dasarnya Madura terdiri dari
empat kabupaten yaitu kabupaten bangkalan, kabupaten pamekasan, kabupaten
sumenep dan kabupaten sampang, sumenep terbagi atas beberapa kecamatan dan
desa. Madura terdiri dari beberapa etnis yaitu kyai, blater dan santri.
Kabupaten
Bangkalan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bangkalan. Kabupaten ini
terletak di ujung paling barat Pulau Madura; berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Sampang di timur serta Selat Madura di selatan dan barat.Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 273 desa dan
8 kelurahan. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan
Bangkalan.
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai
cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda
sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history).
Menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, Legenda adalah cerita rakyat zaman
dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat. Menurut Pudentia,
legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi,
tetapi tidak dianggap suci atau sakral.
Desa Pocong ini terletak di kecamatan
Tragah, kabupaten Bangkalan. Desa Pocong
sebutan yang diberikan oleh masyarakat setempat karena ada banyak makam
yang terdapat di desa tersebut dan mitos yang beredar di masyarakat berupa
adanya makhluk halus yaitu pocong yang berjaga di setiap gang masuk di daerah
pocong tersebut.
Hal tersebut yang mendasari saya menulis
artikel ini sebagai ulasan tentang mitos yang tidak hanya beredar di kalangan
masyarakat desa pocong, tapi juga seluruh wilayah Tragah sekaligus asal-usul
mengapa desa tersebut tersebut diberi nama Desa pocong.
B.
PEMBAHASAN
Desa Pocong, adalah nama desa yang terletak di kecamatan Tragah
kabupaten Bangakalan. Desa ini adalah salah satu nama desa terunik di Indonesia
yang salah satunya nama desanya diambil dari nama makhluk astral. Menurut berita yang saya dengar dari masyarakat tersebut pada waktu dulu
Desa ini belum ada namanya karena jumlah penduduk pada waktu itu masih belum
banyak dan desa ini masih berupa hutan dan banyak semak belukar. Suatu waktu
ada salah satu dari anggota warga disini meninggal dunia, sesuai adat istiadat
yang ada warga yang meninggal di kebumikan layaknya orang meninggal biasa.
Setelah malam tiba banyak warga masyarakat yang ketakutan karena ada pocongan (orang
mati yang dibungkus kain kafan) yang berjalan kesana kemari melewati hutan-hutan,
semak belukar dan pemukiman penduduk, kejadian ini berjalan sampai dengan 40
hari lamanya.
Dengan kejadian ini salah satu tokoh warga masyarakat
disini ada yang mempunyai kepandaian dalam hal yang gaib, sehingga dia tahu dan
memberitahukan warga yang lain bahwa yang menjadi pocongan tersebut adalah
warga yang meninggal dunia itu. Setelah 40 hari berjalan pocongan sudah tidak
muncul lagi sehingga warga masyarakat sudah tenang dan tentram kembali karena
yang ditakuti sudah tidak muncul kembali. Keadaan ini berjalan cukup lama
tetapi suatu ketika ada warga yang meninggal dunia lagi dan malamnya ada hal
yang sama muncul kembali yaitu pocongan yang berjalan kesana kemari lagi.
Menurut narasumber terdapat versi-versi
cerita yang beredar di masyarakat mengenai asal-usul nama Desa Pocong. Versi-versi
cerita tersebut sangat berbeda dan bertolak belakang. Dari cerita diatas
tersebut, belum diketahui versi cerita yang sebenarnya karena hanya cerita dari
mulut kemulut. Tidak ada pedoman yang pasti yang menyatakan kebenarannya. Tapi
masyarakat desa pocong tetap mempercayai cerita tersebut. Berikut ini cerita
asal muasal menurut narasumber :

Alkisah pada zaman
dahulu kala terdapat banyak sumber mata air bersih di suatu desa. Lalu air
minum bersih itu digunakan untuk minum dan mandi oleh masyarakat didesa itu
bahkan sampai masyarakat luar madura pun juga ikut mandi didesa itu. Sumber
utama air itu juga digunakan untuk pemandian Raja Bangkalan, yang kala itu
dalam pemandian berbaur antara laki-laki dan perempuan, raja itu tidak ingin
melihat jika pemandian tersebut saling berbaur,
maka raja memberikan pembatas yakni Pancong ( Pring yang di potong
panjang di buat bambu runcing lalu ditancapkan ke tanah ) yang ditempatkan
ditengah-tengah sumber mata air tersebut.
Pada suatu malam, saat malam tiba ada
salah satu warga yang ingin mandi di pemandian pancong tersebut, tapi salah
satu warga tersebut melihat pancong tersebut seperti pocong. Setelah kejadian
itu, maka desa tersebut diberi “Desa Pocong” .

Alkisah pada
zaman dahulu pernah di temukan di buku seejarah tentang nama “Desa pocong”. Dahulu
kala ada seorang pendekar hebat di desa itu yang konon katanya dikejar-kejar oleh
tentara dan bersembunyi disebuah hutan yang disitu pula juga banyak sumber
airnya. Lalu beliau bertapa ditempat itu dan akhirnya mendapatkan pusaka,
setelah bertapa ditempat tersebut dan mendapatkan pusaka, apabila pendekar tersebut
di kejar oleh bala tentara lalu pendekar tersebut mengeluarkan pusakanya,
lantas apa yang keluar ? yang keluar adalah pocong yang jumlahnya sangat
banyak, karena itu adalah perlawanan dari pendekar tersebut terhadap para bala
tentara. Dan bahkan siang dan malam jalur masuk ke desa pocong tersebut dijaga
oleh pocong, seperti masuk ke Gang jalan desa pocong. Sampai sekarangpun pintu
masuk desa tersebut terdapat kuburannya, sangat seramnya desa tersebut
masyarakat sering melihat pocong ketika mereka lewat di area desa tersbut. Dari
sini desa ini disebut “ Desa Pocong “.

Diwilayah desa
pocong tersebut banyak ditumbuhi pohon kelapa, dan buah pohon kelapa yang masih
kecil disebut “ pucang “ . Masyarakat luar dari desa itu apabila membutuhkan
buah kelapa kecil tersebut mereka pasti pergi kedesa itu untuk mendapatkanya,
mereka menyebutnya dengan istilah mencari “pucang”, entah dari mana kata “
Pucang “ menjadi “ Pocong “ .
Desa Pocong :
C. PENUTUP
Mitos dan legenda ada tidak terlepas
dari peran masyarakat yang mempercayai dan menjaga cerita itu secara turun menurun.
Begitupun masyarakat yang berada disekitar Desa Pocong. Mereka menceritakan
asal-usul itu secara turun menurun. Meski masih belum diketahui cerita tersebut
memang benar-benar ada dan terjadi. Masyarakat menganggap cerita dari Desa
Pocong sebagai dongeng masa kecil yang menjadi warisan dari daerahnya.
Dapat disimpulkan bahwa nama desa pocong berasal dari kata “Pacung” yang
berarti (kayu panjang yang berdiri) yang ditempatkan ditengah-tengah tempat
mandi pada saat kerajaan bangkalan masih berdiri. Dan nama Desa pocong sekarang
menjadi nama desa terunik di Indonesia.
D. REFERENSI
M.Subhan
Hadi, salah satu ulama di Desa Pocong
BIODATA
NARASUMBER
NAMA : M. Subhan Hadi
ALAMAT
: Pocong, Tragah, Bangkalan
TTL : Bangkalan, 29 September 1977
UMUR : 38 Tahun
PEKERJAAN
: Guru Non PNS di Nurul Amanah
NIK : 3526142909770002
NO.TELP :
087750885537
Setelah saya diijinkan untuk interview lalu saya
disilihkan duduk di @Langgher
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar