Mengenai Saya

Foto saya
Kudus, Jawa Tengah, Indonesia

Selasa, 25 Juli 2017

Contoh UAS Madurese Studies semester I



Nama : Muna Alfadlilah
NIM : 150511100017

Asal Muasal “ Desa Pocong
Kec.Tragah Kab.Bangkalan

A.       PENDAHULUAN

Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Madura merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak ragam kebudayaan. Pada dasarnya Madura terdiri dari empat kabupaten yaitu kabupaten bangkalan, kabupaten pamekasan, kabupaten sumenep dan kabupaten sampang, sumenep terbagi atas beberapa kecamatan dan desa. Madura terdiri dari beberapa etnis yaitu kyai, blater dan santri.
Kabupaten Bangkalan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bangkalan. Kabupaten ini terletak di ujung paling barat Pulau Madura; berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Sampang di timur serta Selat Madura di selatan dan barat.Kabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 273 desa dan 8 kelurahan. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Bangkalan.
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history). Menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, Legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal usul  terjadinya suatu tempat. Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral.

Desa Pocong ini terletak di kecamatan Tragah, kabupaten Bangkalan. Desa Pocong  sebutan yang diberikan oleh masyarakat setempat karena ada banyak makam yang terdapat di desa tersebut dan mitos yang beredar di masyarakat berupa adanya makhluk halus yaitu pocong yang berjaga di setiap gang masuk di daerah pocong tersebut.
Hal tersebut yang mendasari saya menulis artikel ini sebagai ulasan tentang mitos yang tidak hanya beredar di kalangan masyarakat desa pocong, tapi juga seluruh wilayah Tragah sekaligus asal-usul mengapa desa tersebut tersebut diberi nama Desa pocong.

B.       PEMBAHASAN

Desa Pocong, adalah nama desa yang terletak di kecamatan Tragah kabupaten Bangakalan. Desa ini adalah salah satu nama desa terunik di Indonesia yang salah satunya nama desanya diambil dari nama makhluk astral. Menurut berita yang saya dengar dari masyarakat tersebut pada waktu dulu Desa ini belum ada namanya karena jumlah penduduk pada waktu itu masih belum banyak dan desa ini masih berupa hutan dan banyak semak belukar. Suatu waktu ada salah satu dari anggota warga disini meninggal dunia, sesuai adat istiadat yang ada warga yang meninggal di kebumikan layaknya orang meninggal biasa. Setelah malam tiba banyak warga masyarakat yang ketakutan karena ada pocongan (orang mati yang dibungkus kain kafan) yang berjalan kesana kemari melewati hutan-hutan, semak belukar dan pemukiman penduduk, kejadian ini berjalan sampai dengan 40 hari lamanya. 
Dengan kejadian ini salah satu tokoh warga masyarakat disini ada yang mempunyai kepandaian dalam hal yang gaib, sehingga dia tahu dan memberitahukan warga yang lain bahwa yang menjadi pocongan tersebut adalah warga yang meninggal dunia itu. Setelah 40 hari berjalan pocongan sudah tidak muncul lagi sehingga warga masyarakat sudah tenang dan tentram kembali karena yang ditakuti sudah  tidak muncul kembali. Keadaan ini berjalan cukup lama tetapi suatu ketika ada warga yang meninggal dunia lagi dan malamnya ada hal yang sama muncul kembali yaitu pocongan yang berjalan kesana kemari lagi.

Menurut narasumber terdapat versi-versi cerita yang beredar di masyarakat mengenai asal-usul nama Desa Pocong. Versi-versi cerita tersebut sangat berbeda dan bertolak belakang. Dari cerita diatas tersebut, belum diketahui versi cerita yang sebenarnya karena hanya cerita dari mulut kemulut. Tidak ada pedoman yang pasti yang menyatakan kebenarannya. Tapi masyarakat desa pocong tetap mempercayai cerita tersebut. Berikut ini cerita asal muasal menurut narasumber :




*                       Cerita versi pertama :

Alkisah pada zaman dahulu kala terdapat banyak sumber mata air bersih di suatu desa. Lalu air minum bersih itu digunakan untuk minum dan mandi oleh masyarakat didesa itu bahkan sampai masyarakat luar madura pun juga ikut mandi didesa itu. Sumber utama air itu juga digunakan untuk pemandian Raja Bangkalan, yang kala itu dalam pemandian berbaur antara laki-laki dan perempuan, raja itu tidak ingin melihat jika pemandian tersebut saling berbaur,  maka raja memberikan pembatas yakni Pancong ( Pring yang di potong panjang di buat bambu runcing lalu ditancapkan ke tanah ) yang ditempatkan ditengah-tengah sumber mata air tersebut.
          Pada suatu malam, saat malam tiba ada salah satu warga yang ingin mandi di pemandian pancong tersebut, tapi salah satu warga tersebut melihat pancong tersebut seperti pocong. Setelah kejadian itu, maka desa tersebut diberi “Desa Pocong” .

*                       Cerita versi kedua :

Alkisah pada zaman dahulu pernah di temukan di buku seejarah tentang nama “Desa pocong”. Dahulu kala ada seorang pendekar hebat di desa itu yang konon katanya dikejar-kejar oleh tentara dan bersembunyi disebuah hutan yang disitu pula juga banyak sumber airnya. Lalu beliau bertapa ditempat itu dan akhirnya mendapatkan pusaka, setelah bertapa ditempat tersebut dan mendapatkan pusaka, apabila pendekar tersebut di kejar oleh bala tentara lalu pendekar tersebut mengeluarkan pusakanya, lantas apa yang keluar ? yang keluar adalah pocong yang jumlahnya sangat banyak, karena itu adalah perlawanan dari pendekar tersebut terhadap para bala tentara. Dan bahkan siang dan malam jalur masuk ke desa pocong tersebut dijaga oleh pocong, seperti masuk ke Gang jalan desa pocong. Sampai sekarangpun pintu masuk desa tersebut terdapat kuburannya, sangat seramnya desa tersebut masyarakat sering melihat pocong ketika mereka lewat di area desa tersbut. Dari sini desa ini disebut “ Desa Pocong “.

*                       Cerita versi ketiga ( tidak masuk akal ) :

Diwilayah desa pocong tersebut banyak ditumbuhi pohon kelapa, dan buah pohon kelapa yang masih kecil disebut “ pucang “ . Masyarakat luar dari desa itu apabila membutuhkan buah kelapa kecil tersebut mereka pasti pergi kedesa itu untuk mendapatkanya, mereka menyebutnya dengan istilah mencari “pucang”, entah dari mana kata “ Pucang “ menjadi “ Pocong “ .

Desa Pocong :
    


 








C.   PENUTUP
Mitos dan legenda ada tidak terlepas dari peran masyarakat yang mempercayai dan menjaga cerita itu secara turun menurun. Begitupun masyarakat yang berada disekitar Desa Pocong. Mereka menceritakan asal-usul itu secara turun menurun. Meski masih belum diketahui cerita tersebut memang benar-benar ada dan terjadi. Masyarakat menganggap cerita dari Desa Pocong sebagai dongeng masa kecil yang menjadi warisan dari daerahnya.
Dapat disimpulkan bahwa nama desa  pocong berasal dari kata “Pacung” yang berarti (kayu panjang yang berdiri) yang ditempatkan ditengah-tengah tempat mandi pada saat kerajaan bangkalan masih berdiri. Dan nama Desa pocong sekarang menjadi nama desa terunik di Indonesia.

D.   REFERENSI
M.Subhan Hadi, salah satu ulama di Desa Pocong
BIODATA NARASUMBER
                                                        
NAMA      : M. Subhan Hadi
ALAMAT : Pocong, Tragah, Bangkalan
TTL           : Bangkalan, 29 September 1977
UMUR       : 38 Tahun
PEKERJAAN : Guru Non PNS di Nurul Amanah
NIK             : 3526142909770002
NO.TELP   : 087750885537
Setelah saya diijinkan untuk interview lalu saya disilihkan duduk  di @Langgher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar