LOMBA ESAI MAHASISWA TINGKAT NASIONAL
HISTORIA 2017
KN (KAMPUNG NASIONALIS) SEBAGAI UPAYA IMPELEMENTASI NILAI-NILAI
NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI
Diusulkan Oleh :
Robiatul Adaweyah 140521100089 2014
Muna Alfadlilah 150511100017 2015
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2017
KN (KAMPOENG NASIONALIS): SEBAGAI UPAYA IMPELEMENTASI NILAI-NILAI
NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI
Penulis: Robiatul Adaweyah dan Muna Alfadlilah*
Pendahuluan
Globalisasi di indonesia menunjukkan adanya suatu pergeseran
nilai-nilai nasionalisme kebangsaan, dewasa ini perkembangan masyarakat di
indonesia semakin komplek dan cenderung materialistik yang ditandai dengan
sikap individualisme. Sehingga, akibat pergeseran nilai-nilai tersebut
integritas masyarakat semakin rendah karena kehilang rasa persatuan pada diri
masyarakat. permasalahan-permasalah yang terjadi menyebabkan konflik sehingga
perujung pada perpecahan dan hilangnya nasionalisme bangsa.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Nasionalisme pada saat sekarang ini menjadi
sebuah dinamika di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Globalisasi menjadi
ancaman tersendiri bagi nasionalisme bangsa-bangsa di indonesia, tak terkecuali
indonesia.
Bangsa indonesia sudah mulai kehilangan identitas diri sebagai
warga nasionalisme, seperti yang terjadi terhadap produk indonesia sendiri. Hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri
yang membanjiri indonesia. dengan hilangnya rasa cinta terhada produk lokal
tersebut menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat terhadap tanah
air. nilai-nilai nasionalisme sudah mulai menghilang dari jati diri bangsa.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama
dikalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda telah membuat banyak
anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa indonesia. hal
tersebut di tunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul di dalam kehidupan
sehari-hari anak muda sekarang. Hal tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian
anak muda zaman sekarang yang cenderung ke budaya barat. Tidak banyak remaja
sekarang yang mau melestarikan budaya bangsa dengan menggunakan pakaian yang
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Tradisi permainan tradisional anak kecil pada zaman dahulu jarang
sekali kita jumpai saat ini. kebanyakan mereka beralih dengan penggunaan gedjet
yang telah mempengaruhi banyak kalangan. Baik orang tua, anak muda dan anak
kecil sekalipun, yang menjadi konsumsi sehari-hari. Proses interkasi baik
dilingkungan keluarga ataupun lingkungan masyarakat tidak menunjukkan
nilai-nilai nasionalisme terhadap generasi muda saat ini. Karena cenderung
bersifat acuh dan tidak peduli terhadap nasib nasionalisme bangsa di masa yang
akan datang.
Adanya peringatan-peringatan
nasional di indonesia hanya menjadi formalitas semata sebagai wujud ucapan
terima kasih kepada para tokoh pahlawan indonesia. Akan tetapi hal tersebut
belum di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contoh yang sering
kita temukan yaitu Adanya kesempatan hari libur yang bertepatan dengan
peringatan hari nasionalisme di indonesia, dimanfaatkan oleh mayoritas masyarakat
dengan hanya beristirahat dan berdiam diri dirumah. Tanpa harus beraktifitas
melakukan sebuah kegiatan sebagai wujud rasa nasionalisme terhadap negara ini.
Jika permasalahan nasionalisme di atas masih dibiarkan terjadi di
indonesia. maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap rusaknya persatuan
bangsa. Hubungan dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa
cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat di
dalam kehidupan sosial.
Pembahasan
Nasionalisme menurut kamus besar bahasa indonesia berarti paham
atau ajaran, untuk mencintai bangsa dan negeri sendiri, politik untuk membela
kepemerintahan sendiri, atau kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara
potensial ataupun aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan
identitas, integritas, kemakmuran, serta kekuatan bangsa dan semangat bangsa.
Sikap Nasionalisme merujuk pada tingkah laku individu ataupun kelompok yang
merujuk pada loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan negaranya.
Selain melalui transformasi pendidikan, kehidupan sosial masyarakat
di desa menjadi sarana utama dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme, karena
desa merupakan tempat tinggal tetap individu atau masyarakat dalam waktu kurun
yang cukup lama. Dalam kehidupan sosial di desa akan berlangung proses
interkasi antar individu atau kelompok dalam menjalin hubungan sosial. sehingga
melalui proses interaksi masyarakat akan berpengaruh terhadap kepribadian
seseorang. Pada era sekarang ini nasionalisme bangsa semakin pudar. Namun
terdapat salah satu tradisi yang mampu menguatkan kembali rasa nasionalisme
yaitu tradisi memperingati kemerdekaan negara indonesia yang dilakukan di desa-desa.
Maka dari itu dengan menerapkan suatu program bina KN (Kampoeng
Nasionalis) yang terfokus di desa-desa, menjadi salah satu alternatif utama
dalam impelementasi dan mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dalam membentuk
karakter bangsa. Keterlibatan dan partisipasi penuh masyarakat dalam suatu desa
akan memberikan sumbangsih terhadap nasionalisme menuju persatuan bangsa
indonesia. walaupun lingkupnya di wilayah desa akan tetapi hal tersebut
berdampak besar bagi sebuah kekuatan bangsa. Dalam masyarakat jawa, kita sering
mendengar istilah “desa membangun praja” arti dari kata tersebut ialah desa
membangun negara. Memang sudah sepatutnya dalam membangun bangsa yang kuat
harus di mulai dari lingkup terkecil negara yakni desa. Jika indonesia menginginkan
menjadi bangsa yang kuat maka harus dikuatkan dulu nasionalisme yang ada di
desa karena jiwa nasionalisme akan tumbuh secara berkenjutan.
untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme bangsa yang saat ini sudah
mulai pudar dari identitas bangsa indonesia itu sendiri, tidak cukup dengan
sebatas memberikan teori atau pembelajaran di bangku sekolah. Perlu adanya suatu
tindakan nyata untuk merealisasikan nilai-nilai nasionlisme tersebut. Dan itu
semua dapat di realisasikan dengan menerapkan program bina KN (Kampoeng
Nasionalis) sebagai awal menumbuhkan jiwa nasionalisme dimulai dari lingkup
yang terkecil.
Keterlibatan dan partisipasi individu yang tergabung dalam kelompok
massa (masyarakat) akan mempermudah untuk merebut persatuan dan kesatuan bangsa
itu kembali. Adapun nasionalisme bangsa dapat kita peroleh kembali dengan menerapkan
program bina KN (Kampoeng Nasionalis) yang di awali dengan cara. Pertama,
melibatkan masyarakat desa secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan peringatan nasional bangsa indonesia. Kedua, Konsep desa yang
menggambarkan suasana nasionalisme dengan menggunakan media pembelajaran mulai
dari sejarah perjuangan kemerdekaan, peristiwa yang terjadi dalam proklamasi
kemerdekaan serta tokoh-tokoh (pahlawan) siapa saja yang terlibat dalam
perjuangan kemerdekaan indonesia tersebut. Yang di realisasikan melalui
berbagai macam karya seni dan budaya. Sehingga dapat menjadi sarana belajar
bagi generasi penerus bangsa di masa yang akan datang.
Ketiga, peranan tokoh-tokoh
masyarakat desa yang menunjukkan kepribadian sebagai tokoh pahlawan indonesia
baik dari segi berpakaian maupun sikap, sebagai contoh terhadap generasi muda
agar para generasi muda yang belum pernah mengetahui dan mengenal secara
langsung para tokoh pahlawan indonesia. Namun dapat mereka rasakan keberadaan
para pahlawan sesungguhnya ditengah-tengah masyarakat. Karena selama ini mereka
mengenal tokoh-tokoh (pahlawan) indonesia hanya melalui sebuah buku.
Dalam upaya merealisasikan program bina KN (Kampoeng Nasionalis)
membutuhkan kerja sama antar stake holder agar dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan rencana dalam menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme bangsa.
Adapun kerja sama antar stake holder dalam hal ini melibatkan pihak-pihak di
antaranya: Pemerintah, sebagai pihak perumus kebijakan dalam pelaksanaan
program bina KN (Kampoeng Nasionalis) sebagai langkah awal dalam
pelaksanaan program tersebut. Mahasiswa, sebagai akademisi yang mempunyai
kewajiban untuk merubah (agen of change), cara pandang dan pemahaman masyarakat
(Sosial Control) dan memperbaiki (Man Of Analysis). Diharapkan mampu memberikan
sumbangsih pemikiran dan inovasi baru dalam proses kelanjutan dalam program bina
KN tersebut. Serta tokoh-tokoh masyarakat, sebagai roda penggerak dalam
kehidupan sosial masyarakat desa, yang memiliki peranan aktif dalam
kegiatan-kegiatan keseharian masyarakat. terutama dalam kegiatan yang
berhubungan dengan peringatan nasional di indonesia.
Dengan adanya kerja sama antar stake holder di atas akan menjamin
terlaksananya program bina KN (Kampoeng Nasionalis). Terutama dalam
muwujudkan kembali nilai-nilai nasionalisme yang mulai pudar akibat
perkembangan zaman yang semakin modern. Serta menjadi sarana untuk menumbuhkan
kecintaannya terhadap bangsa dan tanah air indonesia.
Kesimpulan
Program
bina KN (Kampung Nasionalis) sebagai sarana untuk menumbuhkan kembali semangat
bangsa dalam membangun nilai-nilai nasionalisme yang sekarang sudah mulai pudar
akibat terbawa arus perkembangan zaman yang semakin modern. yang di terapkan di
desa-desa sebagai langkah awal mewujudkan jiwa nasionalisme dalam lingkup yang
lebih kecil. akan tetapi, akan berkembang secara berkelanjutan. Dalam hal ini
melibatkan masyarakat desa secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan hari peringatan nasional bangsa indonesia. kemudian menjadikan desa
tersebut sebagai sarana pembelajaran tentang sejarah penting perjuangan
kemerdekaan indonesia melalui berbagai media karya seni. Serta peran
tokoh-tokoh masyarakat yang di tunjukkan dengan sikap dan kepribadian dari para
tokoh pahlawan indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga para generasi
muda penerus bangsa dapat mengetahui karakter sesungguhnya dari para tokoh pahlawan
indonesia serta memperaktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun untuk
melaksanakan program bina KN (Kampoeng Nasionalis) tersebut melibatkan
kerja sama antar stake holder yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, mahasiswa
dan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Purwito.2016.Pembudayaan nilai-nilai pancasila bagi
masyarakat sebagai modal dasar pertahanan nasional NKRI. Jurnal moral
Kemasyarakatan. 1(1) : 37-48
Hidayad, Rahmad.Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Pancasila. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Amikom
: Yogyakarta.
Irhandayaningsih, A.
2012. Peranan pancasila dalam menumbuhkan kesadaran Nasionalisme generasi
muda di Era Global. Jurnal 1(1) :
1-9.
Jamli, Edison.2005. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Nasionalisme di Kalangan Muda. http://wartawarga.gunadarma.ac.id . Diakses pada
tanggal 30 April 2017, pukul 23:36.
Suryono, Hassan.
2008. Konfigurasi Identitas Nasional, Nasionalisme dalam Era
Globalisasi suatu Harapan dan Tantangan.
Jurnal MIIPS 7 (2): 157-162.
http://cijfd.or.id/index.php/2016/08/23/tradisi-tujuh-belas-an-wujud-nasionalisme-dari-desa-untuk-membangun-bangsa/ di unduh tanggal 30 April 2017, pukul 07.57 WIB.