Mengenai Saya

Foto saya
Kudus, Jawa Tengah, Indonesia

Jumat, 26 Mei 2017

Contoh Essay Historia 2017






 





LOMBA ESAI MAHASISWA TINGKAT NASIONAL
HISTORIA 2017

KN (KAMPUNG NASIONALIS) SEBAGAI UPAYA IMPELEMENTASI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI

Diusulkan Oleh :
Robiatul Adaweyah                140521100089            2014
Muna Alfadlilah                      150511100017            2015



UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2017



 


KN (KAMPOENG NASIONALIS): SEBAGAI UPAYA IMPELEMENTASI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI
Penulis: Robiatul Adaweyah dan Muna Alfadlilah*

Pendahuluan
Globalisasi di indonesia menunjukkan adanya suatu pergeseran nilai-nilai nasionalisme kebangsaan, dewasa ini perkembangan masyarakat di indonesia semakin komplek dan cenderung materialistik yang ditandai dengan sikap individualisme. Sehingga, akibat pergeseran nilai-nilai tersebut integritas masyarakat semakin rendah karena kehilang rasa persatuan pada diri masyarakat. permasalahan-permasalah yang terjadi menyebabkan konflik sehingga perujung pada perpecahan dan hilangnya nasionalisme bangsa.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Nasionalisme pada saat sekarang ini menjadi sebuah dinamika di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Globalisasi menjadi ancaman tersendiri bagi nasionalisme bangsa-bangsa di indonesia, tak terkecuali indonesia.
Bangsa indonesia sudah mulai kehilangan identitas diri sebagai warga nasionalisme, seperti yang terjadi terhadap produk indonesia sendiri. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri indonesia. dengan hilangnya rasa cinta terhada produk lokal tersebut menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat terhadap tanah air. nilai-nilai nasionalisme sudah mulai menghilang dari jati diri bangsa.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama dikalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa indonesia. hal tersebut di tunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul di dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Hal tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian anak muda zaman sekarang yang cenderung ke budaya barat. Tidak banyak remaja sekarang yang mau melestarikan budaya bangsa dengan menggunakan pakaian yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
Tradisi permainan tradisional anak kecil pada zaman dahulu jarang sekali kita jumpai saat ini. kebanyakan mereka beralih dengan penggunaan gedjet yang telah mempengaruhi banyak kalangan. Baik orang tua, anak muda dan anak kecil sekalipun, yang menjadi konsumsi sehari-hari. Proses interkasi baik dilingkungan keluarga ataupun lingkungan masyarakat tidak menunjukkan nilai-nilai nasionalisme terhadap generasi muda saat ini. Karena cenderung bersifat acuh dan tidak peduli terhadap nasib nasionalisme bangsa di masa yang akan datang.
 Adanya peringatan-peringatan nasional di indonesia hanya menjadi formalitas semata sebagai wujud ucapan terima kasih kepada para tokoh pahlawan indonesia. Akan tetapi hal tersebut belum di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contoh yang sering kita temukan yaitu Adanya kesempatan hari libur yang bertepatan dengan peringatan hari nasionalisme di indonesia, dimanfaatkan oleh mayoritas masyarakat dengan hanya beristirahat dan berdiam diri dirumah. Tanpa harus beraktifitas melakukan sebuah kegiatan sebagai wujud rasa nasionalisme terhadap negara ini.
Jika permasalahan nasionalisme di atas masih dibiarkan terjadi di indonesia. maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap rusaknya persatuan bangsa. Hubungan dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat di dalam kehidupan sosial.

Pembahasan
Nasionalisme menurut kamus besar bahasa indonesia berarti paham atau ajaran, untuk mencintai bangsa dan negeri sendiri, politik untuk membela kepemerintahan sendiri, atau kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara potensial ataupun aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, serta kekuatan bangsa dan semangat bangsa. Sikap Nasionalisme merujuk pada tingkah laku individu ataupun kelompok yang merujuk pada loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan negaranya.
Selain melalui transformasi pendidikan, kehidupan sosial masyarakat di desa menjadi sarana utama dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme, karena desa merupakan tempat tinggal tetap individu atau masyarakat dalam waktu kurun yang cukup lama. Dalam kehidupan sosial di desa akan berlangung proses interkasi antar individu atau kelompok dalam menjalin hubungan sosial. sehingga melalui proses interaksi masyarakat akan berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Pada era sekarang ini nasionalisme bangsa semakin pudar. Namun terdapat salah satu tradisi yang mampu menguatkan kembali rasa nasionalisme yaitu tradisi memperingati kemerdekaan negara indonesia yang dilakukan di desa-desa.   
Maka dari itu dengan menerapkan suatu program bina KN (Kampoeng Nasionalis) yang terfokus di desa-desa, menjadi salah satu alternatif utama dalam impelementasi dan mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dalam membentuk karakter bangsa. Keterlibatan dan partisipasi penuh masyarakat dalam suatu desa akan memberikan sumbangsih terhadap nasionalisme menuju persatuan bangsa indonesia. walaupun lingkupnya di wilayah desa akan tetapi hal tersebut berdampak besar bagi sebuah kekuatan bangsa. Dalam masyarakat jawa, kita sering mendengar istilah “desa membangun praja” arti dari kata tersebut ialah desa membangun negara. Memang sudah sepatutnya dalam membangun bangsa yang kuat harus di mulai dari lingkup terkecil negara yakni desa. Jika indonesia menginginkan menjadi bangsa yang kuat maka harus dikuatkan dulu nasionalisme yang ada di desa karena jiwa nasionalisme akan tumbuh secara berkenjutan.
untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme bangsa yang saat ini sudah mulai pudar dari identitas bangsa indonesia itu sendiri, tidak cukup dengan sebatas memberikan teori atau pembelajaran di bangku sekolah. Perlu adanya suatu tindakan nyata untuk merealisasikan nilai-nilai nasionlisme tersebut. Dan itu semua dapat di realisasikan dengan menerapkan program bina KN (Kampoeng Nasionalis) sebagai awal menumbuhkan jiwa nasionalisme dimulai dari lingkup yang terkecil.
Keterlibatan dan partisipasi individu yang tergabung dalam kelompok massa (masyarakat) akan mempermudah untuk merebut persatuan dan kesatuan bangsa itu kembali. Adapun nasionalisme bangsa dapat kita peroleh kembali dengan menerapkan program bina KN (Kampoeng Nasionalis) yang di awali dengan cara. Pertama, melibatkan masyarakat desa secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peringatan nasional bangsa indonesia. Kedua, Konsep desa yang menggambarkan suasana nasionalisme dengan menggunakan media pembelajaran mulai dari sejarah perjuangan kemerdekaan, peristiwa yang terjadi dalam proklamasi kemerdekaan serta tokoh-tokoh (pahlawan) siapa saja yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan indonesia tersebut. Yang di realisasikan melalui berbagai macam karya seni dan budaya. Sehingga dapat menjadi sarana belajar bagi generasi penerus bangsa di masa yang akan datang.
Ketiga, peranan tokoh-tokoh masyarakat desa yang menunjukkan kepribadian sebagai tokoh pahlawan indonesia baik dari segi berpakaian maupun sikap, sebagai contoh terhadap generasi muda agar para generasi muda yang belum pernah mengetahui dan mengenal secara langsung para tokoh pahlawan indonesia. Namun dapat mereka rasakan keberadaan para pahlawan sesungguhnya ditengah-tengah masyarakat. Karena selama ini mereka mengenal tokoh-tokoh (pahlawan) indonesia hanya melalui sebuah buku.
Dalam upaya merealisasikan program bina KN (Kampoeng Nasionalis) membutuhkan kerja sama antar stake holder agar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana dalam menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme bangsa. Adapun kerja sama antar stake holder dalam hal ini melibatkan pihak-pihak di antaranya: Pemerintah, sebagai pihak perumus kebijakan dalam pelaksanaan program bina KN (Kampoeng Nasionalis) sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program tersebut. Mahasiswa, sebagai akademisi yang mempunyai kewajiban untuk merubah (agen of change), cara pandang dan pemahaman masyarakat (Sosial Control) dan memperbaiki (Man Of Analysis). Diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan inovasi baru dalam proses kelanjutan dalam program bina KN tersebut. Serta tokoh-tokoh masyarakat, sebagai roda penggerak dalam kehidupan sosial masyarakat desa, yang memiliki peranan aktif dalam kegiatan-kegiatan keseharian masyarakat. terutama dalam kegiatan yang berhubungan dengan peringatan nasional di indonesia.
Dengan adanya kerja sama antar stake holder di atas akan menjamin terlaksananya program bina KN (Kampoeng Nasionalis). Terutama dalam muwujudkan kembali nilai-nilai nasionalisme yang mulai pudar akibat perkembangan zaman yang semakin modern. Serta menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaannya terhadap bangsa dan tanah air indonesia.

Kesimpulan
Program bina KN (Kampung Nasionalis) sebagai sarana untuk menumbuhkan kembali semangat bangsa dalam membangun nilai-nilai nasionalisme yang sekarang sudah mulai pudar akibat terbawa arus perkembangan zaman yang semakin modern. yang di terapkan di desa-desa sebagai langkah awal mewujudkan jiwa nasionalisme dalam lingkup yang lebih kecil. akan tetapi, akan berkembang secara berkelanjutan. Dalam hal ini melibatkan masyarakat desa secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hari peringatan nasional bangsa indonesia. kemudian menjadikan desa tersebut sebagai sarana pembelajaran tentang sejarah penting perjuangan kemerdekaan indonesia melalui berbagai media karya seni. Serta peran tokoh-tokoh masyarakat yang di tunjukkan dengan sikap dan kepribadian dari para tokoh pahlawan indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga para generasi muda penerus bangsa dapat mengetahui karakter sesungguhnya dari para tokoh pahlawan indonesia serta memperaktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun untuk melaksanakan program bina KN (Kampoeng Nasionalis) tersebut melibatkan kerja sama antar stake holder yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, mahasiswa dan pemerintah.

 









DAFTAR PUSTAKA

Adi, Purwito.2016.Pembudayaan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat sebagai modal dasar pertahanan nasional NKRI. Jurnal moral Kemasyarakatan. 1(1) : 37-48
Hidayad, Rahmad.Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Pancasila. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Amikom : Yogyakarta.
Irhandayaningsih, A. 2012. Peranan pancasila dalam menumbuhkan kesadaran Nasionalisme generasi muda di Era Global. Jurnal 1(1) :  1-9.
Jamli, Edison.2005. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme di Kalangan Muda. http://wartawarga.gunadarma.ac.id . Diakses pada tanggal 30 April 2017, pukul 23:36.  
Suryono, Hassan. 2008. Konfigurasi Identitas Nasional, Nasionalisme dalam Era Globalisasi  suatu Harapan dan Tantangan. Jurnal MIIPS 7 (2): 157-162.